Ruwat Bumi Desa Samudra. BCG : akulturasi budaya dan agama yang perlu dilestarikan
Rasa syukur atas limpahan rezeki dari Alloh SWT, menjadi latar belakang digelarnya Ruwat Bumi oleh warga Desa Samudra.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Samudra, Kristiono, di sela prosesi acara Ruwat Bumi di lapangan Tambak Sela Desa Samudra, Kamis 3/8.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa ruwat bumi juga mengandung doa dan harapan di masa depan.
"Mudah-mudahan warga Desa Samudra pada khusunya, warga Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas dan bangsa Indonesia diberikan kesehatan dan dihindarkan dari bencana," ucapnya.
Sementara itu menurut Camat Gumelar (BCG), Diah Rapitasari, Ruwat Bumi merupakan akulturasi budaya dan agama sebagai bentuk kearifan lokal yang perlu dilestarikan.
"Kita di jawa ini harus melestarikan budaya jawa, apalagi dengan adanya generasi muda yang semakin jauh dari kekayaan lokal," katanya.
Ia berharap agar kegiatan tersebut bisa meningkatkan semangat gotong royong warga dengan pemerintah desa dalam segala lini, baik pemberdayaan maupun pembangunan.
Dalam kesempatan tersebut, BCG juga menyampaikan sambutan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono @sadewo.id, yang sedianya akan hadir namun urung karena ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Banyumas mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya sedekah bumi Desa Samudra Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas," ucap BCG membacakan sambutan Wakil Bupati Banyumas.
Masih dari kutipan sambutan Wabup Banyumas, ia berpesan agar kegiatan sedekah bumi di samping melestarikan adat atau budaya leluhur, juga bisa menjadi sarana memperkuat persatuan dan kesatuan, persaudaraan, kekeluargaan dan keakraban antara warga Desa Samudra dan sekitarnya.
Sementara itu, prosesi ruwat bumi diawali dengan pawai iring-iringan dari depan balai desa menuju lapangan Tambak Sela. Pawai diikuti oleh warga seluruh RW ;dengan membawa tumpeng, perangkat desa, lembaga desa, tokoh adat, grup kesenian, drum band dan para guru serta siswa sekolah yang ada di Desa Samudra.
Sesampai di lapangan, kepala desa dan tokoh adat berziarah ke para sesepuh di pemakaman Tambak Sela. Usai ziarah, acara dilanjutkan dengan tasyakuran dan pagelaran wayang ruwatan.(wizteguh/foto agum)